Minggu, 27 November 2016

Inilah Kronologi Siti Habibah Dibunuh, Mulai Dijemput di Kerjaan Sampai Diperkosa Oleh Pacarnya Sendiri.


Inilah kronologi pembunuhan perempuan cantik Siti Habibah yang dibunuh secara mengenaskan setelah sebelumnya terlebih dulu diperkosa.
Jasadnya dibuang di dalam sebuah parit dalam keadaan setengah telanjang. Bagaimana bisa Ismail tega membunuh pacarnya sendiri?


Ternyata perselingkuhan merupakan motif dibalik pembunuhan yang dilakukan Ismail dengan cara mencekik sang kekasih.
Ismail (20) warga Jalan Pasar IV Jati Tembung, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang menuding Siti Habibah (16) kerap selingkuh selama berpacaran.
Kata Ismail, karena alasan selingkuh itulah ia membunuh siswa SMA tersebut.
Tersangka Ismail ditangkap di seputaran Fly Over Amplas pada Rabu (27/9/2016) dinihari tadi.
Kapolrestabes Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, tersangka Ismail melarikan diri usai membunuhan. Ia sudah tidak di rumahnya sejak seminggu lalu.
"Tersangka utama ini adalah pacar korban. Dari hasil pemeriksaan sementara, motif pembunuhan karena sakit hati diselingkuhi korban,"
"Dia (Siti Habibah) banyak kali cowoknya. Kawan-kawannya yang bilang ke saya," kata tersangka di Polrestabes Medan, Rabu
Lantaran kerap merasa diselingkuhi, tersangka mengajak korban untuk bertemu, Jumat (16/9/2016) silam. Ia pun meminjam sepeda motor Honda Supra 125 BK 5292 II milik rekannya.
"Saya jemput dia dari kerjaan, Pak. Kemudian saya ajak dia ke ladang garapan," kata tersangka.
Ismail mengatakan, selama di perjalanan, ia kerap tak diacuhkan. Merasa disepelekan, ia pun marah. 
"Setelah saya bunuh, HP dan laptopnya saya bawa kabur. Saya kesal sekali karena selama diperjalanan dia terus SMS-an sama orang lain," ungkap tersangka.
Kapolrestabes Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, saat pertama kali ditemukan, jasad korban sudah tidak dapat dikenali. Wajahnya rusak karena terlalu lama berada di dalam air.

"Yang pertama kali menemukan jasad korban adalah tukang arit rumput. Ketika ditemukan, jenazahnya dalam kondisi celana sudah turun ke bagian lutut," ungkap Mardiaz.

Sebelumnya misteri pembunuhan terhadap terhadap Siti Habibah (16) yang jasadnya dibuang di dalam parit.

Jenazah korban ditemukan mengambang dengan kondisi hampir tidak dapat dikenali di dalam parit eks PTPN IX, Jalan Perhubungan Pasar 11, Desa Sei Rotan/Tembung, Kecamatan Percut Seituan Minggu (18/9/2016) lalu.
Adapun tersangka lainnya yang ikut dibekuk masing-masing M Arif Prayoga, Kasiono, Unrik Santoso, Andre, dan Tara. Kelimanya saat ini turut diperiksa di Polresta Medan.
Siti Habibah ternyata sempat diperkosa saat meregang nyawa. Pemerkosaan itu dilakukan oleh tersangka Ismail (20),pacar korban.
"Pas saya cekik itu, dia (Siti Habibah) udah enggak bisa apa-apa, Pak. Kemudian sempat saya perkosa," kata tersangka saat dihadirkan di Polrestabes Medan.
Ketika pemerkosaan berlangsung, katanya, Siti sudah dalam keadaan tak sadarkan diri. Takut aksinya diketahui, tersangka pun kembali mencekik korban.
"Setelah saya perkosa, lalu jasadnya saya buang ke dalam parit. Saya sendiri yang bunuhnya, Pak," katanya lagi.
Kapolrestabes Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, untuk menangkap tersangka, petugas gabungan Polresta Medan dan Polda Sumut membutuhkan waktu sepuluh hari.
Pasalnya, tersangka kerap berpindah-pindah tempat dan akhirnya bersembunyi di seputaran Fly Over Amplas.
"Dalam kasus ini, kami tidak hanya mengamankan pelaku utama. Kami turut mengamankan lima orang lainnya yang terlibat dalam kasus pembunuhan ini," katanya.
 Tersangka lainnya yang ikut dibekuk masing-masing M Arif Prayoga, Kasiono, Unrik Santoso, Andre, dan Tara. Kelimanya saat ini turut diperiksa di Polresta Medan.
Siti Habibah ternyata sempat diperkosa saat meregang nyawa. Pemerkosaan itu dilakukan oleh tersangka Ismail (20),pacar korban.
"Pas saya cekik itu, dia (Siti Habibah) udah enggak bisa apa-apa, Pak. Kemudian sempat saya perkosa," kata tersangka saat dihadirkan di Polrestabes Medan.
Ketika pemerkosaan berlangsung, katanya, Siti sudah dalam keadaan tak sadarkan diri. Takut aksinya diketahui, tersangka pun kembali mencekik korban.
"Setelah saya perkosa, lalu jasadnya saya buang ke dalam parit. Saya sendiri yang bunuhnya, Pak," katanya lagi.
Kaolrestabes Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, untuk menangkap tersangka, petugas gabungan Polresta Medan dan Polda Sumut membutuhkan waktu sepuluh hari.
Pasalnya, tersangka kerap berpindah-pindah tempat dan akhirnya bersembunyi di seputaran Fly Over Amplas.


SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA
NIKMATILAH BONUS2 NYA
AYO GABUNG BERSAMA KAMI
FAIL 100%
WWW.GUBUK.NET
WWW.GUBUKPOKER.INFO
WWW.GUBUKPOKER.COM
WWW.MSNPOKER.ORG
WWW.MSNPOKER.COM
WWW.SDSBTOGEL.COM

0 komentar:

Posting Komentar